GORONTALO – Menyusul diberlakukannya Organisasi Tata Kerja (OTK) baru pada jajaran Tenaga Kependidikan (Tendik) di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) diawal 2016, Biro Umum dan keuangan (BUK) melalui Bagian Kepegawaian berinisiatif melaksanakan Workshop Penyusunan Peta Jabatan dan Rincian Tugas Bagian dan Sub Bagian, Jumat (4/3), di Maqna Hotel Kota Gorontalo.

Ketua Panitia Workshop Drs. Mohamad W Badu melalui Wakil Ketua Panitia Iswanto Yahya, S.Pd, M.Pd, melaporkan, tujuan dilaksanakannya workshop sebagai upaya untuk penyesuaian jumlah dan nama jabatan Tenaga Kependidikan di lingkungan UNG. Serta membekali para pejabat struktural dalam menyusun rincian tugas berdasarkan OTK yang baru diberlakukan.

“Melalui worshop ini juga, dapat mementukan kebutuhan tenaga kependidikan yang dibutuhkan kampus merah maron berdasarkan peta jabatan,” terang Iswanto.

Kepala Biro Umum dan keuangan UNG Drs. Abd Rasyid Kau, M.Si, mengatakan, workshop ini menjadi salah satu agenda penting di lingkungan tenaga kependidikan UNG yang baru saja menerapkan OTK baru, sehingga diperlukan sinkronisasi penyesuian tugas di lingkungan pejabat sturktural.

“Diharapkan setelah kegiatan ini, setiap tenaga kependidikan akan mempunyai nama dan kelas jabatan yang jelas, sehingga dapat mempermudah dalam tugas dan fungsinya memberikan pelayanan administrasi,” terang Abd Rasyid.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Mahludin Baruadi, MP, dalam sambutannya mengapresiasi adanya kegiatan workshop. Menurutnya, dengan jelasnya tugas dan fungsi jabatan yang diemban, akan semakin mempermudah dalam melakukan koordinasi dalam upaya memperbaiki system administrasi, khususnya upaya yang saat ini dilakukan UNG dalam perbaikan system administrasi akademik.

“Dalam upaya perbaikan sistem administrasi akademik sering terkendala tidak berfungsinya secara efektif, rincian tugas para Kabag dan Kasubag yang membidangi tatakelola akademik. Sehingga diharapkan setelah ini, akan lebih berfungsi lagi secara optimal tugas masing-masing untuk mendukung terciptanya system administrasi akademik yang optimal,” harap Mahludin. (wahid)